Senin, 20 Oktober 2014

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA " Elektroskop Sederhana "


LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA
“ Elektroskop Sederhana “



Disusun oleh :
Widya Kartika Sari   (40)
XII IPA 5


 SMA NEGERI 2 SUMENEP
Tahun Pelajaran 2014-2015

Laporan Praktikum Fisika
( Elektroskop Sederhana )
              I.     Judul
Elektroskop Sederhana
           II.     Tujuan Praktikum   
Untuk mengetahui sifat-sifat muatan pada suatu benda.
        III.     Dasar Teori
                          Suatu atom terdiri dari beberapa jenis muatan, yaitu muatan positif (proton), muatan negatif (elektron), dan netral (netron). Masing-masing muatan ini tersebar di dalam suatu atom dengan susunan proton dan netron berada di inti, sementara elektron mengelilinginya. Ketiga muatan ini mempunyai massa masing-masing, elektron merupakan muatan yang memiliki massa paling kecil. Karena massanya yang terkecil ini, electron dapat dengan mudah berpindah ke atom lain, sedangkan proton susah berpindah karena massanya yang cukup besar.
Suatu molekul yang memiliki muatan akan tarik menarik jika jenis muatannya berbeda dan akan tolak menolak jika jenis muatannya sama. Sedangkan suatu molekul yang bermuatan netral akan terinduksi muatan jika didekatkan dengan molekul yang memiliki muatan dan akan tarik menarik dengan molekul itu.
Banyak benda yang menjadi bermuatan listrik karena digosok dengan benda lain. Benda-benda tersebut dapat menarik benda-benda lain disekitarnya. Contoh benda-benda yang bermuatan listrik karena digosok dengan benda lain adalah :

Beberapa benda yang bermuatan listrik
karena digosokkan dengan benda lain
Benda
Keterangan
Muatan listrik yang dihasilkan
Plastik
Digosok dengan kain wol
Negatif
Ebonit
Digosok dengan kain wol
Negatif
Kaca
Digosok dengan kain sutera
Positif
Sisir
Digosok dengan rambut
Negatif

A.    Elektroskop
Elektroskop adalah semua alat yang dapat digunakan untuk mengetahui apakahsuatu benda bermuatan listrik atau tidak dan jenis muatan suatu benda. Bangun elektroskop terdiri atas dua buah daun logam tipis yang dipasang tipis pada ujung batang logam. Ujung lain batang itu biasanya dipasang bola logam (knob). Untuk menghindarkan dari berpindahnya muatan ke udara bebas, batang tersebut dimasukkan ke dalam kaca. Besarnya elektron dan proton sama yaitu :
e =1,6 x 10-9 

Contoh gambar elektroskop:



B.     Prinsip Kerja Elektroskop
Apabila sebatang pelat politen yang bermuatan negatif didekatkan pada kepala elektroskop yang netral, maka elektron di dalam kepala elektroskop berpindah menuju pelat dan daun elektroskop. Akibatnya, kepala elektroskop kekurangan elektron (bermuatan positif) dan daun elektroskop kelebihan elektron (bermuatan negatif). Pelat dan daun sama-sama bermuatan listrik negatif. Sehingga terjadi gaya tolak-menolak. Dan daun elektroskop membuka (mekar).
Apabila kepala elektroskop netral di dekatkan sebatang kaca yang bermuatan listrik positif, maka elektron – elektron yang berada pada daun dan pelat elektroskop ditarik menuju kepala elektroskop (Ingat positif-negatif saling tarik menarik). Akibatnya, kepala elektroskop bermuatan listrik negatif, pelat dan daun elektroskop membuka (mekar) karena terjadi gaya tolak menolak.
Elektroskop yang telah bermuatan listrik ini dapat digunakan unutk mengetahui jenis muatan. Apabila benda yang didekatkan kepala elektroskop menyebabkan daun elektroskop lebih mekar, maka muatan listrik pada kepala elektroskop adalah sejenis dengan benda yang didekatkan. Apabila benda yang di dekatkan menyebabkan daun elektroskop lebih kuncup, maka muatan listrik pada kepala elektroskop adalah tidak sejenis dengan benda yang di dekatkan.

C.    Memberi Muatan Listrik dengan Induksi
Induksi elektrostatik adalah pemisahan muatan-muatan pada sebuah benda oleh adanya benda lain yang bermuatan. Pada saat benda bermuatan listrik didekatkan pada sebuah benda netral, terjadi pemisahan muatan pada benda netral itu. Ujung benda netral yang berdekatan dengan penginduksi bermuatan sama dengan benda yang penginduksi. Bila benda tersebut dihubungkan ke bumi (misalnya dengan sentuhan). Terjadinya pemindahan elektron dari atau ke bumi melalui tubuh. Setelah benda bermuatan dijauhkan, benda menjadi kekurangan atau kelebihan elektron sehingga benda netral menjadi bermuatan listrik.
           
IV.  Alat dan Bahan
Alat :
·         Gunting
·         Korek
·         Tang
Bahan :
·         1 Gelas air mineral
·         Kertas aluminium foil (bungkus dalam rokok)
·         Penggaris mika
·         Klip kertas kawat
V.   Langkah Kerja
                           1.          Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum.
                           2.          Meluruskan klip kertas kawat dengan menggunakan tang.
                           3.          Membakar kertas aluminium foil dengan menggunakan korek sampai dapat dipisahkan antara kertas dan aluminiumnya, karena yang kita butuhkan hanya aluminium foilnya saja.
                           4.          Melubangi bagian bawah (dasar) gelas air mineral bekas dengan menggunakan kawat yang telah dibakar pada bagian ujungnya.
                           5.          Menggunting aluminium foil menjadi 2 keping (bagian)  persegi panjang dengan ukuran yang sama (± 2cm x 2 cm).
                           6.          Membengkokkan kawat.
                           7.          Menggantungkan aluminium foil yang sudah di gunting pada kawat yang telah dibengkokkan.
                           8.          Memasukkan kawat ke dalam gelas plastik yang telah dilubangi sebelumnya, kemudian telungkupkan gelas.
                           9.          Menggosokkan penggaris mika pada kain atau rambut.
                       10.          Setelah penggosokan selesai, mendekatkan penggaris mika ke ujung atas elektroskop.
                       11.          Mengamati perubahan kedua kaping aluminium foil (saling menjauh atau saling mendekat).
                       12.          Mendokumentasikan perubahan arah kedua keping aluminium foil.
VI.            Hasil Pengamatan dan Pembahasan
Berdasarkan praktikum yang telah kami lakukan, dapat dijelaskan bahwa ketika mengusapkan atau menggosokkan penggaris mika pada rambut atau kain, lalu penggaris tersebut didekatkan pada ujung atas kawat yang ada pada elektroskop, maka kertas aluminium foil yang ada di dalam botol akan saling tolak-menolak dan jika penggaris tersebut dijauhkan dari ujung atas kawat yang ada pada elektroskop, maka kertas aluminium foil yang ada di dalam botol akan mendekat lagi seperti semula.
Ketika kita menggosokkan penggaris mika pada kain atau pada rambut yang semula bermuatan netral  maka akan bermuatan negatif. Muatan negatif yang  ada pada penggaris ini disebakan karena elektron yang ada pada rambut atau kain berpindah kedalam penggaris tersebut karena massanya yang kecil sehingga mudah untuk berpindah. Ketika ujung aluminium foil  didekatkan dengan benda bermuatan negatif, maka terjadiinduksi yang menarik muatan positif untuk berkumpul di ujung aluminium foil, sedangkan di percabangan aluminium foil bermuatan negatif. karena pada dua sisi percabangan bermuatan negatif, maka percabangan tersebut menjadi tolak menolak, akhirnya melebar. Beberapa saat kemudian dua sisi percabangan yang tadinya melebar akan menguncup kembali. Menguncupnya dua sisi aluminium foil ini terjadi karena banyak elektron yang tertarik dengan atom di udara, atau apapun yang mendukung benda-benda itu terlistrikkan.

Menjawab Pertanyaan
·         Apa yang terjadi pada elektroskop saat pipa gelas didekatkan ?
·         Bagaimana cara menetralkan elektroskop ?
Jawab
·         Yang terjadi adalah kertas aluminium yang berada di dalam elektroskop akan saling menjauh (tolak-menolak) karena ada muatan yang sama.
·         Dengan cara menjauhkan penggaris yang telah bermuatan tersebut dari ujung atas kawat yang ada pada elektroskop.

VII.     Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Suatu molekul akan tolak-menolak jika muatannya sama, dan suatu molekul akan tarik menarik jika muatannya berbeda.
Saran
Percobaan sebaiknya dilakukan lebih teliti dan cermat dalam membuat alat sejenis elektroskop dari gelas plastik. Hal ini bertujuan agar proses praktikum dapat berjalan maksimal dan arah pergerakan aluminium foil di dalam alat tersebut dapat saling tolak menolak. 



BUKTI FISIK
 
( alat dan bahan elektroskop sederhana)
 

( sebelum diberi muatan dari penggaris )
 
( saat diberi muatan dari penggaris )

Sabtu, 04 Oktober 2014

Membuat Cerpen Kisah Orang Lain : ANAK SULUNG

Akhirnyaaa.. kesampean juga buat cerpen. Sebenernya udah dari lama pengen buat cerpen, tapi malesnya yang gak bisa diilangin. Buat cerpen ini aja gara - gara ada tugas bahasa Indonesia buat cerpen sendir dengan menceritakan kisah orang lain.  Karna ini cerpen pertama, pastiq masih ada kekurangan yah :( jadi mohon kritik dan sarannya ya biar aku tahu kekurangannya dan agar cerpen ini dan cerpen selanjutnya lebih sempurna. ^^ 

                                                            Anak Sulung
          “Kenapa kamu biarkan adikmu terjatuh dari tempat tidur? Kenapa kau tidak menjaganya dengan baik? Kenapa kamu begitu ceroboh?” bentak mamanya setelah mendengar tangisan suara Ninda yang telah tergeletak di lantai.
            “Maafkan Andin ,Ma. Saat Andin terbangun, Ninda sudah terjatuh dari tempat tidur. Andin tidak tahu kalau Ninda sudah bangun, Ma” ujar Andin memelas.
            “Kenapa kamu sampai tertidur? Mama menyuruh kamu menjaga Andin, bukan menyuruhmu tidur. Dasar anak nakal! Nakal kamu!” bentak mamanya geram dengan tangan yang asik memelintir paha Andin. Andin pun menangis menahan perih di pahanya yang mulai membiru.
Sejak kejadian itu Andin merasa perhatian yang dulu ia dapatkan dari mamanya kini seolah direnggut oleh Ninda, adiknya. Ia menyadari sifat mamanya yang lembut kini telah berubah menjadi kejam padanya. Namun berbeda saat bersama Ninda, Andin melihat mamanya yang nampak begitu menyayangi Ninda. Andin muak melihat mama dan adiknya yang seolah bahagia diatas penderitaan yang dirasakan Andin. Andin merasa dirinya adalah seorang anak yang dikucilkan oleh mama dan adiknya. Ada benih kebencian yang mulai tumbuh dalam dada gadis kecil itu saat melihat dua makhluk yang dulu begitu ia sayangi.
Andin begitu bahagia saat tahu ia mempunyai adik. “Adik itu apa, Ma?” tanya Andin polos setelah tahu perut mamanya yang membesar beberapa waktu lalu kini telah kembali rata. Andin tahu bahwa ia akan memiliki seorang adik. Usianya yang masih tergolong kecil memang pantaslah tidak terlalu mengetahui seluk beluk dunia yang bisa dibilang ruwet, termasuk maksud dari kata ‘adik’.
“Adik itu seperti teman bermain yang akan membuat kamu bahagia seharian” ujar mama muda itu yang juga mulai kebingungan memberitahu anak sulungnya yang mulai menunjukkan kecerdasannya. ‘Tentulah kecerdasan itu diwarisi olehku’ batin mama itu dengan bangga ketika ibu- ibu komplek memuji kecerdasan anak sulungnya itu.
Andin melompat girang mendengar hal itu. Ia memandangi wajah mungil di dekapan ibunya dan mencium adiknya. “Adik cantik ya, Ma” ujar Andin yang dijawab dengan anggukan dari mamanya. Ia begitu bahagia telah memiliki adik. Ia merasa rumah adalah tempat yang menyenangkan semenjak kehadiran Ninda dalam keluarganya. Kebahagiaannya itu seolah ingin dibagikan kepada sahabatnya, Hafiz. Sesampainya di sekolah, Andin dengan menggebu menceritakan semua tentang adiknya.
“Kau kira hidupmu akan lebih bahagia bila ada seseorang yang akan mengganggu kedamaianmu?” ujar Hafiz setelah mendengar cerita bahagia sahabatnya. Wajah Hafiz yang seperti tidak suka itu membuat Andin heran dan mengerutkan dahinya. Melihat kebingunan di wajah Andin, Hafiz menarik napas panjang lalu menundukkan kepala. Setelah beberapa saat ia kembali memandangi Andin yang masih kebingungan sedari tadi. “Manusia kecil itu tak ubahnya seperti iblis yang ingin membunuhmu. Sekarang kau belum menyadarinya, namun cepat atau lambat kau akan merasakan gemuruh di dadamu yang luar biasa, dan kau akan merasakan tubuhmu bagai diterbangkan dengan rasa bahagiamu  dan tiba – tiba kau akan dihempaskan ke jurang terdalam karena rasa bahagiamu. Dan kau akan menyadarinya” Hafiz lalu keluar dari kelas itu dan meninggalkan Andin dengan segala kebingungan yang tidak ia pahami. Perkataan Hafiz seolah berputar mengitari setiap sudut otak Andin yang berusaha untuk memahami satu persatu ucapan Hafiz. Andin tidak begitu mempermasalahkan hal itu  karena rasa bahagia akan adiknya melebihi dari rasa penasarannya akan maksud dari perkataan Hafiz.
Kebahagiaan itu tidak berlangsung lama. Andin merasa dibedakan oleh mamanya. Sifat mamanya yang begitu lembut saat bersama Ninda berubah jahat ketika bersama Andin. Sejak kejadian jatuhnya Ninda dan Andin yang menjadi omelan mamanya, Andin merasa rumah tak lagi menyenangkan seperti sebelumnya. Seperti halnya saat keluarga kecil itu berencana pergi berlibur, tak ada kebahagiaan yang biasa Andin rasakan saat pergi berlibur bersama keluarga. Hanya rasa muak yang menggerogoti hatinya.
Kemacetan ibu kota seolah menjadi kekesalan tersendiri untuk pengendara yang mengalaminya. Namun berbeda dengan pengendara lain, keluarga kecil itu seolah bahagia dengan rencana liburan mereka. Semua orang di dalam mobil itu seolah bahagia bisa berkumpul dan bersenang – senang, kecuali Andin. Ia hanya berdiam diri dengan memeluk boneka di lengan kiri dengan kedua tangan yang asik bermain PSP. Ia seolah tidak peduli dengan kesibukan keluarganya yang mengobrol dan sesekali bermain dengan Ninda.
Mobil itu membelokkan kemudinya ke dalam pom bensin dan menunggu giliran pengisian bensin. Andin berhenti mengutak – atik PSP-nya setelah mendengar teriakan beberapa warga di sekitar pom bensin.
“Kecelakaan pak. Ada motor yang menyebrang lewat rel kereta. Pas ditengah rel motornya gak bisa jalan padahal ada kereta yang jalan. Motornya gak sempat minggir, dilindes deh” ujar seorang supir truk yang juga sedang menunggu antrian saat ditanya papa Andin suara apa yang mereka dengar tadi. Semua orang menganggukkan kepala mereka setelah mendengar supir tersebut menjelaskan kronologis kecelakaan dengan panjang lebar.
Tak jauh dari pom bensin itu terdapat lintasan rel kereta api yang rawan akan kecelakaan antara pengguna jalan raya dan kereta api. Semua orang yang melihat kejadian itu berlari berbondong – bondong  menuju tempat kejadian. Ada yang membantu memindahkan korban, ada yang hanya sekedar melihat, dan ada juga menolong barang – barang korban yang berserakan lalu membawanya entah kemana. Suasana begitu tegang dengan berkumpulnya orang – orang yang bejubel di sekitar rel kereta api. Ketegangan itu mulai tenang dan aktivitas jalan raya juga mulai kembali kondusif saat pihak dari kepolisian dan sebuah ambulan mulai menangani kecelakaan tersebut. 
Andin yang sudah terlalu muak dengan semua dialog para manusia itu, ingin segera lenyap dari mobil itu. Walaupun semua orang membahas kecelakaan itu, pandangan Andin tidak pernah lepas dari mama dan adiknya yang tak pernah berpisah sedetik pun. Kebenciannya kian bertambah tiap kali melihat adik mama dan adiknya bersama. Ia melompat dari dalam mobil dan berjalan menuju toilet pom bensin. Namun, langkahnya terhenti ketika terdengar suara memanggilnya.
“Ke toilet” kata Andin ketika mama menanyakan kemana dia akan pergi.
 “Jangan lama – lama ya sayang” kata mama yang disusul dengan anggukan kepala Andin. Ia sudah muak dengan panggilan ‘sayang’ oleh orang yang dulu begitu ia sayangi. Namun, rasa sayangnya kini telah hancur diinjak – injak oleh manusia kecil yang baru memasuki kehidupan keluarga kecilnya, Ninda.
Di dalam toilet, Andin menangis tersedu ketika membayangkan kebersamaan mama dan adiknya. Teringat pula ketika tangan lembut mamanya mencubit, memukul, bahkan kadang mencambuk tubuhnya demi untuk membela Ninda. ‘Begitu bencikah Mama padaku? Begitu berartikah Ninda hingga aku ditelantarkan?’ batin Andin sedih. Ada perasaan dendam yang kembali muncul dalam hatinya. Setelah puas menangis ia keluar dari toilet dengan pikiran yang dipenuhi dengan adegan kemesraan mama dan adiknya. Andin berjalan dengan sempoyongan dan terlihat tatapannya yang kosong yang tanpa ia sadari ia memasuki area rel kereta api tanpa palang pintu kereta. Mama berhenti bermain dengan Ninda saat melihat putrinya berjalan melamun menuju lintasan rel, mama memanggil Andin untuk kembali. Namun terikan mama tidak terdengar oleh Andin yang melamun, ia terus berjalan.
Lamunan Andin buyar saat berada ditengah rel kereta api dan ia  kesulitan untuk berjalan, sandal yang dipakainya tersangkut diantara celah kayu rel. Ia kesuliatan melepas sandalnya dari rel. Ia bisa saja melepas sandal itu bila ia menariknya ke sisi yang lain. Tak jauh dari Andin, mamanya terlihat kebingungan bagaimana cara menolong anak sulungnya itu, sementara di pangkuannya Ninda juga menangis dengan semakin meningkatkan volume suaranya karena sengatan sinar sang mentari. Sebuah kereta api terlihat akan melewati rel tempat Andin berdiri, semakin bertambah paniklah mama.  
Saat kereta tinggal beberapa meter lagi dari Andin, mama merasa tak sanggup bila harus melihat anaknya terlindas kereta. Dengan tetap menggendong Ninda, mama berlari menghampiri Andin yang masih terlihat berusaha melepas sandalnya dari rel kereta.
“Lari Andin, lari!“ teriak mama. Pada saat itulah Andin dengan mudah melepas sandal itu dan menjauh dari rel kereta api. Tinggallah Mama yang berdiri di atas rel kereta api setelah melihat Andin menjauh dari rel. ‘Anakku selamat’ batinnya dengan perasaan lega dan senyuman yang tersungging di bibirnya. Tak lama kemudian, sosok Mama itu menghilang dari pandangan Andin bagai tertelan oleh ular mesin yang berada di depannya. Orang – orang yang berada di sekitar rel kembali berkerumun melihat seorang wanita dan anak kecil yang tergeletak di dekat rel dengan cairan merah yang menyelimuti tubuh mereka.
Setelah Andin melihat kereta api yang memisahkan Andin dengan mamanya, ia segera meninggalkan keramaian dan keributan di seberang kereta. Ia kembali ke dalam mobil dan bertemu dengan papa yang baru saja keluar dari toilet setelah mengisi bensin. “Mana Mama dan Ninda?” tanya papanya.
“Entahlah” singkat Andin.
“Kenapa orang – orang itu? Kenapa mereka berkerumun di rel kereta api itu? Pasti ada kecelakaan lagi. Andin kalo udah besar jangan tledor ya. Harus patuhi peraturan lalu lintas ya” ujar Papa Andin. Andin mengangguk dan kembali memeluk bonekanya dan bermain dengan PSP-nya.