Sabtu, 08 Maret 2014

PRAKTIKUM MEKANISME GERAK OTOT


PRAKTIKUM MEKANISME GERAK OTOT

A. Tujuan
Memahami Pengaruh Rangsang Terhadap gerakan otot

B. Kajian Teori
     Dari hasil penelitian dan pengamatan dengan mikroskop elektron dan difraksi sinar X, Hansen dan Huxly mengemukanan teori kontraksi otot yang disebut model sliding filaments. Model ini menyatakan bahwa kontraksi terjadi berdasarkan adanya dua set filamen di dalam sel otot kontraktil yang berupa filamen aktin dan filamen miosin.

C. Alat dan Bahan
1. Jarum,    
2. Gelas aqua,  
 3. Air Es,    
4.Air panas,   
 5. Pensil  
6. Katak Hijau

D. Langkah Kerja
1. Otot katak dirusak dengan menggunakan jarum preparat: caranya katak dipegang dengan kepala ditundukkan ke arah ventral. Pada batas kepala dan punggung, jarum preparat dimasukkan ± 1 cm, kemudian dikorek-korekkan. Diamati bagaimana responnya. Sikap katak diperhatikan jika diletakkan di atas meja  jika katak ditelentangkan. Dilanjutkan pada bagian punggung di masukkan jarum sedalam ± 1 cm. Perhatikan apa yang terjadi jika katak ditelentangkan .
2. Katak dipegang. Bagaimana respon katak jika kakinya dipijat dengan pinset dengan tekanan biasa dan bagaimana jika diperkuat?
3. Kaki katak dimasukkan ke dalam larutan asam sulfat 1%, diamati gerakan yang dilakukan katak!
4. Kemudian kaki katak dimasukkan ke dalam gelas bekefr yang berisi air es. Amati apa yang terjadi pada kaki katak


E. Hasil Pengamatan

No
Perlakuan
Reaksi
Kekuatan Rangsangan
1.


2.
Ditusuk pada batas kepala dan punggung dengan jarum sedalam ± 1 cm kemudian ditelentangkan.
Ditusuk pada bagian punggung dengan jarum sedalam ± 1 cm kemudian ditelentangkan.
Tidak berbalik (tetap terlentang)

Dapat balik
+
(Lemah)

+++
(Sangat Kuat)
3.

4.
Kaki katak dipijat dengan pinset
dengan tekanan biasa.
Kaki katak dipijat dengan pinset dengan tekanan yang lebih keras.
Tidak ada reaksi
(tidak bergerak)

Tetap  tidak bergerak
+

(Lemah)
+
(Lemah)
5
Kaki katak dimasukkan dalm larutan asam sulfat.
Ditarik cepat
+++
(Sangat Kuat)
6
Kaki katak dimasukkan dalam air es.
Ditarik
+
(Lemah)

F. Pembahasan
-Pada perlakuan 1 katak tidak berbalik karena kataknya masih kecil dan kekurangan oksigen
     -Pada perlakuan 2 katak dapat berbalik dengan cepat dan kekuatan rangsangnya sangat kuat
     -Pada perlakuan 3 tidak reaksi apa-apa dari katak
     -Pada perlakuan 4 juga tidak ada reaksi dari katak
     -pada perlakuan 5 katak menarik kakinya dengan cepat, kekuatan rangsangnya sangat kuat.        
 -pada perlakuan 6 katak menarik kakinya dengan lambat, kekuatan rangsangnya lambat

G. Kesimpulan
Setelah percobaan ini dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
  1. Gerakan refleks merupakan gerakan spontan tanpa disadari akibat rangsangan yang dikoordinasi oleh sistem saraf menjadi suatu gerakan.
  2. Sel-sel saraf bekerja dalam suatu organisasi fungsional sistem saraf yang terpadu.
  3. Dalam gerak refleks sum-sum tulang belakang memiliki peran penting yang menghubungkan banyak interneuron.
  4. Saraf spinal merupakan bagian dari sistem saraf perifer yang berhubungan langsung dengan sum-sum tulang belakang.
H. Daftar Pustaka
  



Tidak ada komentar:

Posting Komentar